Mengumpulkan semua sampah-sampah organik,baik itu berupa sampah pasar sayur mayur, sampah kebon seperti misalnya , sisa daun kol , sisa daun wortel , sisa buah-buahan yang sudah mulai membusuk , juga sampah dari dapur , serta sampah dedaunan atau rerumputan tak luput dia ambil juga. Semua bahan-bahan tersebut ia cacah menggunakan mesin pencacah rumput , ia potong kecil-kecil sampai menjadi serpihan-serpihan kecil dengan ukuran dibawah 20 mm. Dan semua bahan baku tersebut dia dapatkan secara gratis, tidak ada modal sedikitpun untuk membeli bahan baku tersebut.
Menyiapkan bioaktivator
Bioaktivator dari nasi
Setelah semua bahan-bahan organik, maka Pak Asep Danang menyiapkan bioaktivator , bioaktivator ini adalah kumpulan dari mikroorganisme yang berguna untuk mengurai bahan organik yang telah dicacah diatas. bahan bioaktivator tersebut bisa kita peroleh dengan cara membuat sendiri dari nasi yang dibasikan, caranya juga sangat mudah, ambil nasi lalu kepal sebesar kepalan tangan orang dewasa, buatlah sebanyak 8 kepal. biarkan nasi tersebut selama 3- 5 hari hingga timbul jamur, kalau sudah lalu masukkan ke dalam air, lalu diamkan beberapa hari , setelah itu bahan bioaktivator siap untuk digunakan, kita bisa menambahkan air untuk pemakaian dalam jumlah banyak, lagi-lagi bahan baku bioaktivator untuk memulai bisnis sampah organik ini didapatkan secara gratis, tampa modal seperakpun.
Mencampur bioaktivator dengan bahan organik
Bahan-bahan yang sudah dicacah diatas lalu dicampur dengan bioaktivator , hingga tercapai kelembapan yang cukup, artinya jangan terlalu banyak airnya dan juga jangan terlalu sedikit. Cara mengeceknya adalah dengan cara mengambil dengan tangan lali kepal kuat-kuat lalu lepaskan, jika setelah dilepas terhambur maka itu artinya kurang cairan tadi , perlu ditambahkan sedikit, tapi jika jika saat anda kepal kuat-kuat ada menetes cairan itu terlalu banyak cairannya.
Tutup bahan organik
Setelah dirasa cukup semua makan tutup bahan organik tersebut, dengan menggunakan bahan apapun, yang penting di tempat yang teduh, jangan sampai terkena air hujan langsung atau tergenang air , dan sinar matahari langsung. yang perlu diperhatikan setiap hari adalah suhu udara dan kelembapan. Jika suhunya tidak merata maka perlu dibolak-balik, begitu juga dengan kelembapannya, jika kelembapannya terlalu kering maka perlu dipercikin dengan air. Untuk membolak-baliknya ini jika kita tidak punya banyak waktu , kita bisa menggunakan alat komposter. Dengan alat ini akan dibolak-balik secara otomatis, tapi ini adalah alternatif , tergantung kita, kalau kita mau yang gratis juga bisa membolak-balik menggunakan tangan kita.
Panen hasil kompos
Sebuah pupuk kompos akan matang jika sudah mempunyai ciri-ciri :
Massanya ringan
Tidaka berbau
Warna gelap hingga hitam
hasil kompos dari sampah organik
hasilnya yang didapat biasanya ukuran materialnya tidak akan sama , untuk itu perlu penyaringan agar mempunyai ukuran yang seragam, kita bisa menggunakan mesin ayakan atau juga bisa menggunakan ayakan manual dengan menggunakan jaring kawat yang dibentangkan.
Setelah bahan kompos kita sudah matang maka kompos tersebut bisa kita langsung jual ke pasaran, bisa juga kita titipkan pada toko-toko bunga di kota kita, atau jika kita tidak mau menjualnya langsung berupa pupuk kompos , kita bisa memanfaatkannya langsung pupuk kompos tersebut untuk persawahan atau ladang kita , atau juga bisa mencoba bisnis budi daya tanaman hias, yang mana bisnis tanaman hias tak pernah mati dari dulu hingga kini, permintaan akan tanaman hias terus meningkat dari waktu ke waktu seiring pertambahan jumlah penduduk di muka bumi. itulah beberapa langkah dalam bisnis sampah organik, semoga bisa bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar