Bahan
:Tanaman Kipait / Kembang Bulan / Tithonia diversifolia
Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteracea
Marga : Tithonia
Jenis : Tithonia diversifolia.
Nama umum : Kipait.
Nama daerah : Kipait (Sunda), Kembang Bulan (Jawa).
Nama Inggris : Mexican sunflower.
Distribusi/penyebaran : T. diversifolia merupakan tumbuhan asli dari Meksiko dan Amerika Tengah, tumbuhan ini telah diintroduksi ke sebagian besar negara- negara tropis, dan telah beradaptasi di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara.
Habitat : T. diversifolia tumbuh pada ketinggian 200 – 1500 m dpl. Dan tumbuhan ini toleran terhadap pemangkasan yang berlebihan.
Kandungan kimia : Daun, kulit batang dan akar T. diversifolia mengandung saponin,
polifenol dan flavonoida.
Kegunaan : Tumbuhan ini juga mengandung bahan insektisida dan nematisida. T. diversifola umum digunakan sebagai pupuk hijau, ditanam di lereng-lereng curam untuk mengendalikan erosi, selain itu ditanam di sepanjang jalan dan diperkebunan teh. Di Pulau Jawa, kayunya dikumpulkan untuk kayu bakar. Bunganya dapat digunakan sebagai obat luka atau luka lebam.
Cara kerja : Bersifat sebagai insektisida dan nematisida.
OPT sasaran : Spodoptera exigua, Liriomyza sp., Alternaria sp., dan karat daun.
Khasiat lain : Tumbuhan ini berguna untuk obat luka atau luka lebam. Tumbuhan ini juga digunakan untuk menurunkan gula darah.
Cara membuat POC kipait
Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteracea
Marga : Tithonia
Jenis : Tithonia diversifolia.
Nama umum : Kipait.
Nama daerah : Kipait (Sunda), Kembang Bulan (Jawa).
Nama Inggris : Mexican sunflower.
Distribusi/penyebaran : T. diversifolia merupakan tumbuhan asli dari Meksiko dan Amerika Tengah, tumbuhan ini telah diintroduksi ke sebagian besar negara- negara tropis, dan telah beradaptasi di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara.
Habitat : T. diversifolia tumbuh pada ketinggian 200 – 1500 m dpl. Dan tumbuhan ini toleran terhadap pemangkasan yang berlebihan.
Kandungan kimia : Daun, kulit batang dan akar T. diversifolia mengandung saponin,
polifenol dan flavonoida.
Kegunaan : Tumbuhan ini juga mengandung bahan insektisida dan nematisida. T. diversifola umum digunakan sebagai pupuk hijau, ditanam di lereng-lereng curam untuk mengendalikan erosi, selain itu ditanam di sepanjang jalan dan diperkebunan teh. Di Pulau Jawa, kayunya dikumpulkan untuk kayu bakar. Bunganya dapat digunakan sebagai obat luka atau luka lebam.
Cara kerja : Bersifat sebagai insektisida dan nematisida.
OPT sasaran : Spodoptera exigua, Liriomyza sp., Alternaria sp., dan karat daun.
Khasiat lain : Tumbuhan ini berguna untuk obat luka atau luka lebam. Tumbuhan ini juga digunakan untuk menurunkan gula darah.
Cara membuat POC kipait
1. Tanaman kipahit ( tithonia diversifolia ) cincang : 1 karung / 25 kg
2. Air kelapa : 25 liter
3. Gula pasir / gula merah : 1 kg
4. dekomposer : Yakult 3 botol ( kalo pake EM4 atau mol juga bisa )
Alat
2. Air kelapa : 25 liter
3. Gula pasir / gula merah : 1 kg
4. dekomposer : Yakult 3 botol ( kalo pake EM4 atau mol juga bisa )
Alat
1.
Gentong ukuran 150 liter
2. Pisau / golok pencincang
3. Blender
Cara membuat :
1. Kipahit dan dan gula dihaluskan.
2. Campur semua bahan, masukan ke dalam gentong .
3. Tambahkan air bersih hingga ¾ gentong
4. Tutup gentong,simpan ditempat teduh.
5. Buka tiap hari + aduk2 rata. Tutup kembali.
6. Proses ini sekitar 7-14 hari.
7. Saring sebagai POC , ampasnya sebagai kompos padat
8. Aplikasi hidroponik 1 : 5 dan aplikasi konvensional 1 : 10
2. Pisau / golok pencincang
3. Blender
Cara membuat :
1. Kipahit dan dan gula dihaluskan.
2. Campur semua bahan, masukan ke dalam gentong .
3. Tambahkan air bersih hingga ¾ gentong
4. Tutup gentong,simpan ditempat teduh.
5. Buka tiap hari + aduk2 rata. Tutup kembali.
6. Proses ini sekitar 7-14 hari.
7. Saring sebagai POC , ampasnya sebagai kompos padat
8. Aplikasi hidroponik 1 : 5 dan aplikasi konvensional 1 : 10
Sebagai
Pestisida :
1.
POC kipahit dengan perbandingan 1 : 10 , disiramkan langsung pada seluruh
bagian tanaman,sedah dapat sebagai pupuk dan pesnab.
2. Segenggam daun kipahit direbus dengan 5 liter air selama 1/2 jam , kemudian airnya disemprotkan pada tanaman,cukup membantu mengusir hama.
3. Kipahit segar cincang, langsung dimasukkan kedalam media tanam/tanah..akan membantu menghindarkan akar tanaman dari akargada dan binatang pengganggu lainnya..
2. Segenggam daun kipahit direbus dengan 5 liter air selama 1/2 jam , kemudian airnya disemprotkan pada tanaman,cukup membantu mengusir hama.
3. Kipahit segar cincang, langsung dimasukkan kedalam media tanam/tanah..akan membantu menghindarkan akar tanaman dari akargada dan binatang pengganggu lainnya..
Ki pahit
untuk basmi keong mas
JAKARTA - Keong mas menjadi salah satu musuh bebuyutan para petani karena mengakibatkan tingginya risiko gagal panen pada tanaman padi. Namun, selama ini para petani masih menggunakan pestisida yang berbahaya bagi tanaman serta biaya yang lebih tinggi untuk membasmi hama tersebut.
Suatu ketika, seorang petani di Sumatera Utara menemukan solusi baru yang menawarkan biaya murah dan aman bagi kesehatan. Pestisida pembasmi keong mas tersebut ternyata adalah gulma, yakni daun Kipahit atau yang akrab disebut daun Paet-Paet oleh masyarakat Medan.
Berangkat dari penemuan tidak disengaja itu, dua pelajar SMPN 1 Sigumpar, Sumatera Utara, yakni Melda Simanjuntak dan Meilinda Simangunsong melakukan penelitian lanjutan. Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, keduanya menemukan jika daun Kipahit memang mampu menjadi pestisida pembasmi keong mas.
"Awalnya dari ketidaksengajaan ayah saya yang menebang daun Paet-Paet di sawah karena dianggap gulma. Daun-daun yang ditebang itu berjatuhan di tanah dan didiamkan saja. Ternyata, keesokan harinya keong mas yang menjadi hama di sawah justru mati karena adanya tumpukan daun itu," ungkap Melda kepada Okezone, di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2013).
Di bawah bimbingan Siagian, mereka menemukan dosis tertentu bagi daun Kipahit untuk membasmi keong mas. Dengan dosis 100 gram dan 1.000 gram daun Ki Pahit, 100 persen keong mas mati dalam satu hari.
Sehingga, berdasarkan penelitian tersebut, maka dosis daun Kipahit yang diperlukan untuk 1 hektare (ha) sawah adalah 1.200 kg. Tidak hanya dapat membasmi hama, Melda mengungkap, daun Kipahit terbukti memiliki kandungan C/N yang memang berpotensi sebagai pupuk organik dan dapat meningkatkan pertumbuhan padi.
Namun, kata Melda, penelitian tersebut hanya sebatas menguji khasiat daun Ki Pahit untuk membasmi keong mas. Mereka tidak membahas bentuk pengemasan ideal daun Ki Pahit dalam membasmi hama.
"Perlu ada penelitian lanjutan untuk mempermudah penyebaran daun Kipahit kering di sawah dengan membuat produk ini menjadi bentuk tablet kecil atau dipadatkan seperti pupuk," tutup Melda.
JAKARTA - Keong mas menjadi salah satu musuh bebuyutan para petani karena mengakibatkan tingginya risiko gagal panen pada tanaman padi. Namun, selama ini para petani masih menggunakan pestisida yang berbahaya bagi tanaman serta biaya yang lebih tinggi untuk membasmi hama tersebut.
Suatu ketika, seorang petani di Sumatera Utara menemukan solusi baru yang menawarkan biaya murah dan aman bagi kesehatan. Pestisida pembasmi keong mas tersebut ternyata adalah gulma, yakni daun Kipahit atau yang akrab disebut daun Paet-Paet oleh masyarakat Medan.
Berangkat dari penemuan tidak disengaja itu, dua pelajar SMPN 1 Sigumpar, Sumatera Utara, yakni Melda Simanjuntak dan Meilinda Simangunsong melakukan penelitian lanjutan. Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, keduanya menemukan jika daun Kipahit memang mampu menjadi pestisida pembasmi keong mas.
"Awalnya dari ketidaksengajaan ayah saya yang menebang daun Paet-Paet di sawah karena dianggap gulma. Daun-daun yang ditebang itu berjatuhan di tanah dan didiamkan saja. Ternyata, keesokan harinya keong mas yang menjadi hama di sawah justru mati karena adanya tumpukan daun itu," ungkap Melda kepada Okezone, di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2013).
Di bawah bimbingan Siagian, mereka menemukan dosis tertentu bagi daun Kipahit untuk membasmi keong mas. Dengan dosis 100 gram dan 1.000 gram daun Ki Pahit, 100 persen keong mas mati dalam satu hari.
Sehingga, berdasarkan penelitian tersebut, maka dosis daun Kipahit yang diperlukan untuk 1 hektare (ha) sawah adalah 1.200 kg. Tidak hanya dapat membasmi hama, Melda mengungkap, daun Kipahit terbukti memiliki kandungan C/N yang memang berpotensi sebagai pupuk organik dan dapat meningkatkan pertumbuhan padi.
Namun, kata Melda, penelitian tersebut hanya sebatas menguji khasiat daun Ki Pahit untuk membasmi keong mas. Mereka tidak membahas bentuk pengemasan ideal daun Ki Pahit dalam membasmi hama.
"Perlu ada penelitian lanjutan untuk mempermudah penyebaran daun Kipahit kering di sawah dengan membuat produk ini menjadi bentuk tablet kecil atau dipadatkan seperti pupuk," tutup Melda.
Apakah bisa dibuat POC kepahitnya kalau tanpa air kelapa Bg ?
BalasHapusBisa
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalau diMalaysia namanya apa pak?
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat..kalo utk karat daun bgmn? Trmksh
BalasHapusSangat bermanfaat sekali pak, terimakasih
BalasHapusKomunitas Hidroponik Indonesia
BalasHapusJual Tanaman Hias Akuarium
Tanaman Hias Rumahan
Blog tanaman Hias Janda Bolong
Tips dan Trik Tanaman Hias
Alhamdulillah...mudah ini menjadi ilmu yg banyak manfaat dan barokah. TERIMA KASIH 🙏
BalasHapusKegunaan air kelapa itu untuk apa ya mas?
BalasHapus