Written By Bibit pertanian unggul on Jumat, 08 Juli 2016 | 00.30.00

Hidroponik sistem Rakit Apung (Hydroponic Floating Raft System)

PELAJARI PRINSIP KERJANYA:

Ini adalah diagram teknisnya: prinsipnya adalah kita membuat bak besar memanjang berbentuk persegi panjang yg bisa digenangi dg larutan nutrisi dan genangannya bisa mengalir dari sisi hulu (sisi A) ke sisi hilir (sisi B). Sesuaikan lebar bak dengan ukuran styrofoam yg akan anda gunakan. Dalam hal ini sy bikin dg lebar sekitar 85 cm yg pas sekali dg ukuran 2 bh styrofoam bekas box anggur berjajar searah. Rangka bak dan kakinya sy buat dari kasau baja ringan (bisa diganti kasau kayu atau bambu) sedangkan utk badan baknya sy memakai triplek 9 mm yg saya lapisi terpal jenis Tarpaulin (banyak dijual di tukang pembuat tenda). Ukuran panjang bak saya buat 4 m sesuai dengan tempat yg tersedia. Anda bisa membuatnya lebih panjang atau lbh pendek sesuai dg kebutuhan. Gunakan tandon dengan kapasitas agak besar (sekitar 100 ltr), sedangkan pompanya pakai pompa rendam dg daya minimal 43 watt dg total aliran sekitar 2800 ltr per jam.

SPRAY BAR:

Buat dan pasang "Spray Bar" di sisi hulu atau sisi A, yaitu pipa 1/2 inch yg saya lubangi menggunakan solder atau bor berukuran 3-4 mm. Total jumlah lubang = 20 bh. Buatlah lubang merata selebar bak, arahkan lubang ke bawah agar semprotan airnya merata selebar bak juga dan menciptakan aliran pararel yg merata pula selebar bak dari sisi hulu (sisi A) ke sisi hilir (sisi B). Posisikan Spray Bar sekitar 5 cm di atas permukaan genangan nutrisi agar air yg menyemprot dari spray bar ke genangan menciptakan buih dan membantu memperkaya cairan nutrisi dg oxygen sambil mendorong air dan membuat aliran.

LUBANG OVERFLOW:

Buatlah lubang overflow di sisi hilir (sisi B) yg berfungsi mengeluarkan cairan nutrisi dan mengalirkannya kembali ke tandon. Buatlah beberapa lubang selebar bak utk ikut menjaga agar aliran nutrisi dari sisi hulu (sisi A) tdk memusat ke satu lubang tapi pararel selebar bak. Ini penting agar akar tanaman mendapatkan suplai nutrisi yg merata.

DETAIL LUBANG:

Ini adalah detail lubang overflow di bagian dalam bak. Gunakan sok drat luar di sisi dalam bak dan sok drat dalam di sisi luar bak, masing2 ukuran 1 inch, utk menjepit dinding bak. Jangan lupa gunakan seal karet di ke dua sisi bak utk mencegah kebocoran.

Cara pasang: lubangi dulu triplek pada posisi yg diinginkan dg ukuran sesuai ukuran sok drat yg dipakai. Atur ketinggian posisi lubang agar genangan yg tercipta berekedalaman sekitar 8-10 cm. Lapisi bak dg terpal dan atur serapih mungkin lalu buatlah lubang pada terpal pas pada posisi2 lubang pada dinding bak yg sdh dibuat sebelumnya. Pasang kedua sok drat menjepit dinding bak yg sdh berlapis terpal. Kencangkan secukupnya dan perkiraan tdk akan bocor.

SIAPKAN RAKIT APUNGNYA:

Sy menggunakan styrofoam bekas box anggur (bagian tutupnya). Selain murah, (mgkn juga anda bisa mendapatkannya gratis krn sebenarnya ini limbah), styrofoam jenis ini "density" atau kepadatannya sangat tinggi sehingga daya apungnya sangat bagus. Ini berguna saat tanaman sdh dewasa agar rakit tdk tenggelam menahan bobot tanaman dewasa yg makin berat. Buatlah lubang dg diameter 2 cm (utk rockwool berukuran 2,5×2,5×2,5 cm) dg jarak antar lubang sekitar 5 cm. Lubangi dg alat sederhana kawat melingkar yg dipanaskan.

SIAPKAN BIBIT TANAMANNYA:

Siapkan bibit tanaman yg sdh berumur sekitar 9 hari dan sdh memiliki daun sejati utk dipindahkan ke rakit apung. Pastikan bibitnya berkualitas baik dan tdk etiolasi (kurus dan jangkung). Tips utk mendapatkan hasil semaian yg baik akan kita bahas kemudian.

MEMINDAHKAN BIBIT TANAMAN:

Pindahkan bibit tanaman dg cara menyelipkan rockwoolnya yg berisi bibit di lubang yg sdh dibuat sebelumnya. Jika ukurannya pas rockwool akan terjepit di lubang dan tdk akan jatuh ke dalam genangan nutrisi.

Ini hasilnya setelah bibit sdh pada tempatnya. Pastikan akar bibit tdk terjepit dan sedapat mungkin menyentuh genangan nutrisi.

ATURLAH DENGAN RAPIH:

Letakkan semua rakit yg sdh berisi bibit tanaman dengan rapih dan upayakan agar seluruh permukaan genangan nutrisi tertutup oleh rakit agar tdk terpapar sinar matahari dan mudah berlumut. Pastikan semua rockwool basah oleh larutan nutrisi.

Sisakan sedikit ruang utk spray bar di sisi hulu (sisi A) agar semprotannya tdk terhalang oleh rakit apung. Akan lbh baik jika anda juga membuat tutup di atas spray bar ini utk melindungi genangan dari paparan sinar matahari.

Ini fase pertumbuhan stlh 5 hari bibit dipindahkan.

PENJARANGAN DAN PEMBALIKAN RAKIT:

Jika akar tanaman sdh cukup panjang dan tajuk tanaman sdh cukup lebar, lakukanlah penjarangan jarak tanam dan pembalikan rakit spt pada gambar bagian kiri. Pembalikan rakit (krn sy menggunakan tutup box styrofoam yg berbentuk mangkok) diperlukan agar sebagian akar tanaman menggantung di atas permukaan genangan dan membantu asupan oxygen. Jika anda menggunakan lembaran styrofoam biasa, penggantungan rakit bisa menggunakan ganjal.

Utk tanaman yg melebar spt jenis2 selada tetap tanpa netpot tapi utk tanaman yg agak tinggi spt jenis2 sawi baiknya pakai netpot agar tdk mudah rebah

Jangan lupa menutup kembali lubang yg sdh tdk ada tanamannya dg styrofoam juga agar nutrisi tdk berlumut krn terpapar sinar matahari.

Ini fase setelah sekitar 2 minggu sejak bibit dipindahkan.

Beberapa tanaman berpostur agak ramping seperti Romaine bisa lebih lambat utk dijarangkan jika keadaan blm memungkinkan utk dipindahkan ke instalasi lain.

Ini tampilan 1 buah rakit dg tanaman berusia sekitar 30 hss.

Tampilan akar yg sdh cukup panjang dan siap dibalik rakitnya.

Sebelum dibalik tanamannya dicabut dl lalu dipasang kembali

Selanjutnya kita tinggal merawatnya dg baik dan mengontrol nutrisinya sesuai dengan jenis tamamannya. FYI: karena tdk menggunakan netpot sistem ini hanya cocok utk tanaman dg postur melebar dan tidak tinggi seperti jenis2 selada.

Utk tanaman yg melebar spt jenis2 selada tetap tanpa netpot tapi utk tanaman yg agak tinggi spt jenis2 sawi baiknya pakai netpot agar tdk mudah rebah